PENGARUH COMMUNAL ACTIVATION,CO-CREATION DAN CURRENCY TERHADAP REVISIT DENGAN MEDIASI CONSUMER JOURNEY DAN MODERASI CONVERSATION

Pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 telah mengubah perilaku konsumen di Indonesia, mendorong pertumbuhan pesat bisnis e-commerce melebihi perkiraan awal. Bukalapak, didirikan pada tahun 2010 sebagai marketplace, telah berkembang menjadi platform all-commerce (Bukalapak n.d.). Data menunjukkan bahwa tingkat kunjungan ulang konsumen di Bukalapak masih rendah, memerlukan upaya untuk meningkatkan minat kunjungan kembali. Consumer journey sendiri terbukti dipengaruhi oleh Communal activation (lokasi), Co-creation (produk), dan Currency (harga) secara simultan (Krisnawati 2019). namun terdapat juga penelitian yang menyatakan bahwa consumer journey (kualitas pengalaman) tidak berpengaruh terhadap revisit (Setyaningsih, Suardana, and Dewi 2020). Loyalitas tidaklah disokong oleh perjalanan pelanggan selama pembelian merek (Nanda et al. 2021). Dan pengalaman konsumen tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali atau revisit (Masita, Alvani, and Suzana 2022).
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan adanya celah penelitian yang memungkinkan hadirnya variabel lain yang dapat mempengaruhi consumer journey yang akhirnya mempengaruhi Revisit. Variabel lain yang dapat mempengaruhi consumer journey terhadap Revisit yakni Conversation. Penelitian ini di uji 101 responden yang kemudian data dikumpulkan dan diuji kelayakan. Setelah diuji kelayakan,maka dilakukan uji analisa menggunakan bantuan program SmartPLS 0.3 dan SmartPLS 0.4 serta hasil uji validitas dan reabilitas memiliki potensi yang layak untuk diteliti. peran Communal Activation, Co-creation dan Currency yang tepat dapat secara bersama sama menciptakan pengalaman konsumen yang positif dan efektif bagi para konsumen Bukalapak, Peran variabel mediasi consumer journey juga mampu membantu variabel communal activation,co-creation dan currency untuk meningkatkan presentase revisit dan Peran conversation mampu mendorong revisit konsumen.