PENGARUH DISCOUNT, INFLUENCER MARKETING, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN E-COMMERCE SHOPEE (STUDI PADA KARYAWAN DEPARTEMEN OVERALL DRAPE PT HOGY INDONESIA)

Motivasi di balik penelitian ini berasal dari ekspansi substansial teknologi informasi dan e-commerce di Indonesia, yang memiliki prospek yang cukup besar untuk pengembangan sektor e-commerce. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, sangat penting untuk memahami dampak dari elemen-elemen seperti diskon, influencer marketing, dan kualitas produk terhadap perilaku pembelian impulsif, khususnya pada platform Shopee. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak dari diskon, kualitas produk, dan influencer marketing terhadap perilaku pembelian impulsif dalam konteks platform e-commerce Shopee. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan faktor mana yang memberikan pengaruh terbesar terhadap pembelian impulsif di Shopee. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2024, dengan jumlah sampel sebanyak 93 responden yang merupakan pengguna Shopee yang bekerja di Departemen Overall Drape PT Hogy Indonesia. Proses pengumpulan data melibatkan penyebaran survei dan pelaksanaan investigasi literatur. Pendekatan analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,098, dengan tingkat signifikansi 0,003. Hal ini menunjukkan diterimanya hipotesis pertama, yang mengindikasikan adanya hubungan yang kuat dan berarti antara diskon dan pembelian impulsif. Variabel influencer marketing memiliki nilai t-value sebesar 4,468 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan penerimaan hipotesis kedua, yang mengindikasikan adanya korelasi yang substansial dan bermakna antara influencer marketing dan pembelian impulsif. Statistik uji-t untuk variabel kualitas produk adalah -1,136, dengan nilai p-value 0,259. Hal ini menunjukkan penolakan terhadap hipotesis ketiga, yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara kualitas produk dan pembelian impulsif. Temuan analisis menunjukkan bahwa 42,5% dari pembelian impulsif dapat dikaitkan dengan variabel diskon, influencer marketing, dan kualitas produk. Sisanya, 57,5% pembelian impulsif dipengaruhi oleh variabel-variabel tambahan yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini.